A. Iman adalah Asas Amal (الإِيْمَانُ أَسَاسُ العَمَلِ)
dakwatuna.com – Mengapa Allah SWT tidak menerima amal kecuali dari mukmin (yang beriman kepada Allah dengan iman yang sesuai syariat Islam)?
Sebab orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tak mengharapkan pahala dari-Nya, tidak takut dengan hukuman-Nya, beramal tanpa pernah menginginkan keridhaan-Nya, dan tak peduli apakah yang mereka lakukan halal atau haram, maka mereka jelas tidak berhak memperoleh ganjaran pahala atas amal mereka meskipun amalnya baik.
Karena mereka adalah orang-orang kafir (mengingkari kenabian Muhammad SAW) yang tidak berusaha mencari agama Allah yang benar, tidak mau mendengar penjelasan ilahi yang dibawa oleh para rasul alaihimussalam, di samping itu, jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepada mereka, mereka mengolok-olokkannya, sehingga wajar kalau amal mereka tertolak dan mereka mendapat sangsi atas kekafiran mereka
.
وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُورًا [٢٥:٢٣]
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,[1] lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqaan: 23).
مَّثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَّا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَىٰ شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ [١٤:١٨]
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (QS. Ibrahim: 18)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِندَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ ۗ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ [٢٤:٣٩]
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.” (24: 39).
Sebagai contoh :
John (misalnya) masuk ke sebuah kebun besar yang bukan miliknya, ia menemukan beragam buah-buahan di dalamnya, lalu ia makan dan minum serta melakukan berbagai perbuatan: mencabut beberapa pohon dan menanam pohon yang lain tanpa seizin pemilik kebun.
Sementara Muhsin (misalnya) masuk ke dalam kebun yang sama namun ia berkata pada dirinya sendiri: “Saya tidak akan melakukan apa-apa sebelum saya bertemu dengan pemilik kebun atau orang yang ditugaskan oleh pemilik kebun mewakilinya.” Lalu ia mulai mencarinya. Pada saat bertemu, pemilik kebun marah dan menolak apa yang dilakukan oleh John tapi John tidak peduli dan tetap melakukan apa yang ia kehendaki tanpa izin pemilik kebun.
Sedangkan Muhsin mendengarkan dan mentaati semua arahan pemilik kebun. Siapakah yang berhak mendapat penghargaan dari pemilik kebun, John ataukah Muhsin? Apakah John berhak mendapatkan ucapan terima kasih apalagi bayaran atas apa yang telah ia lakukan meskipun baik?
Orang yang berakal pasti berkata bahwa Muhsinlah yang berhak mendapat penghargaan karena ia menuruti arahan dan aturan pemilik kebun, sedangkan John tidak memperolehnya karena perintah dan larangan dari pemilik kebun telah ia ketahui namun ia tak mau peduli, sehingga meskipun ada sebagian perbuatannya dianggap baik tetap saja ia tidak berhak memperoleh penghargaan.
Demikianlah, bumi ini dan semua isinya adalah milik Allah secara mutlak, para rasul-Nya adalah wakil Allah di bumi, orang yang beriman seperti “si Muhsin” yang beramal sesuai petunjuk Allah Penciptanya, dan orang kafir seperti “si John” yang berperilaku tanpa mau mengikuti petunjuk dan syariat Allah dan berpaling dari apa yang telah disampaikan rasul-Nya.
B. Pintu Islam : Dua Kalimat Syahadat (بَابُ الإِسْلاَمِ : الشَّهَادَتَانِ)
Mengapa Islam menjadikan dua kalimat syahadat sebagai rukun yang pertama?
Sebab kalimat syahadatain kita adalah:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
Pengakuan dan pernyataan dengan syahadat pertama berarti: Anda meyakini dan membenarkan bahwa alam semesta ini ada Pencipta yang telah mengadakannya dari ketiadaan, mengatur dan menyempurnakannya, bahwa Dialah satu-satunya yang berhak disembah – tak ada sekutu bagi-Nya – bahwa Anda adalah salah satu ciptaan-Nya. Sedangkan syahadat kedua berarti Anda beriman, membenarkan dan meyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah SWT, Dia mengutusnya dengan membawa petunjuk dan penjelasan tentang hal-hal yang halal yang diridhai-Nya dan penjelasan tentang yang haram yang menyebabkan murka-Nya, bahwa dengan ketaatan Anda mengikuti Muhammad SAW berarti Anda telah merealisasikan ketaatan kepada Allah. Dan sudah sama-sama kita ketahui bahwa jika Anda tidak beriman dengan tauhid maka syahadat Anda dapat dikatakan batal atau tidak diterima.
JADI, kita harus mempelajari ilmu tauhid agar syahadat kita diakui, keislaman kita benar, dan agar amal kita diterima di sisi Allah SWT.
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ [٤٧:١٩]
“Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19)
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ [٣:١٨]
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran:18).
Oleh karena itu, ilmu tauhid adalah dasar semua ilmu agama dan sekaligus ilmu yang paling baik.
C. Kesimpulan (الخُلاَصَةُ)
Allah SWT tidak akan menerima amal orang-orang kafir, Dia hanya menerima amal mereka yang muslim (beriman kepada Allah sesuai syariat yang dibawa rasul-Nya).
Alasannya: karena orang kafir bisa jadi melakukan amal yang baik namun tidak menginginkan keridhaan Pencipta dan Pemilik dirinya bahkan ia tidak peduli apakah Allah ridha atau murka, maka ia berhak dihukum dan tak berhak mendapat pahala.
Pintu masuk Islam adalah dua kalimat syahadat. Sedangkan syahadat tidak akan sempurna jika seseorang tidak mengetahui ilmu tauhid. Oleh karenanya ilmu tauhid adalah ilmu paling penting menurut agama Islam.
Catatan Kaki:
[1]Yang dimaksud dengan amal mereka di sini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia, amal-amal itu tak dibalas oleh Allah karena mereka tidak beriman.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/12/10554/kedudukan-ilmu-tauhid-dalam-islam/#ixzz1xuI6MwaO
Friday, June 15, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)
No. | Nama | Arab | Indonesia | Inggris |
---|---|---|---|---|
1 | Allah | الله | The God | |
2 | Ar Rahman | الرحمن | Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih | The All Beneficent |
3 | Ar Rahiim | الرحيم | Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang | The Most Merciful |
4 | Al Malik | الملك | Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai/Memerintah | The King, The Sovereign |
5 | Al Quddus | القدوس | Yang Memiliki Mutlak sifat Suci | The Most Holy |
6 | As Salaam | السلام | Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan | Peace and Blessing |
7 | Al Mu`min | المؤمن | Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan | The Guarantor |
8 | Al Muhaimin | المهيمن | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara | The Guardian, the Preserver |
9 | Al `Aziiz | العزيز | Yang Memiliki Mutlak Kegagahan | The Almighty, the Self Sufficient |
10 | Al Jabbar | الجبار | Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa | The Powerful, the Irresistible |
11 | Al Mutakabbir | المتكبر | Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran | The Tremendous |
12 | Al Khaliq | الخالق | Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta | The Creator |
13 | Al Baari` | البارئ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) | The Maker |
14 | Al Mushawwir | المصور | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa (makhluknya) | The Fashioner of Forms |
15 | Al Ghaffaar | الغفار | Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun | The Ever Forgiving |
16 | Al Qahhaar | القهار | Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa | The All Compelling Subduer |
17 | Al Wahhaab | الوهاب | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia | The Bestower |
18 | Ar Razzaaq | الرزاق | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki | The Ever Providing |
19 | Al Fattaah | الفتاح | Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat | The Opener, the Victory Giver |
20 | Al `Aliim | العليم | Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu) | The All Knowing, the Omniscient |
21 | Al Qaabidh | القابض | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya) | The Restrainer, the Straightener |
22 | Al Baasith | الباسط | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya) | The Expander, the Munificent |
23 | Al Khaafidh | الخافض | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya) | The Abaser |
24 | Ar Raafi` | الرافع | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya) | The Exalter |
25 | Al Mu`izz | المعز | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya) | The Giver of Honor |
26 | Al Mudzil | المذل | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya) | The Giver of Dishonor |
27 | Al Samii` | السميع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar | The All Hearing |
28 | Al Bashiir | البصير | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat | The All Seeing |
29 | Al Hakam | الحكم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan | The Judge, the Arbitrator |
30 | Al `Adl | العدل | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil | The Utterly Just |
31 | Al Lathiif | اللطيف | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut | The Subtly Kind |
32 | Al Khabiir | الخبير | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia | The All Aware |
33 | Al Haliim | الحليم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun | The Forbearing, the Indulgent |
34 | Al `Azhiim | العظيم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung | The Magnificent, the Infinite |
35 | Al Ghafuur | الغفور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun | The All Forgiving |
36 | As Syakuur | الشكور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai) | The Grateful |
37 | Al `Aliy | العلى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi | The Sublimely Exalted |
38 | Al Kabiir | الكبير | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar | The Great |
39 | Al Hafizh | الحفيظ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga | The Preserver |
40 | Al Muqiit | المقيت | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan | The Nourisher |
41 | Al Hasiib | الحسيب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan | The Reckoner |
42 | Al Jaliil | الجليل | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia | The Majestic |
43 | Al Kariim | الكريم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah | The Bountiful, the Generous |
44 | Ar Raqiib | الرقيب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi | The Watchful |
45 | Al Mujiib | المجيب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan | The Responsive, the Answerer |
46 | Al Waasi` | الواسع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas | The Vast, the All Encompassing |
47 | Al Hakiim | الحكيم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana | The Wise |
48 | Al Waduud | الودود | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta | The Loving, the Kind One |
49 | Al Majiid | المجيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia | The All Glorious |
50 | Al Baa`its | الباعث | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan | The Raiser of the Dead |
51 | As Syahiid | الشهيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan | The Witness |
52 | Al Haqq | الحق | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar | The Truth, the Real |
53 | Al Wakiil | الوكيل | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara | The Trustee, the Dependable |
54 | Al Qawiyyu | القوى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat | The Strong |
55 | Al Matiin | المتين | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh | The Firm, the Steadfast |
56 | Al Waliyy | الولى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi | The Protecting Friend, Patron, and Helper |
57 | Al Hamiid | الحميد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji | The All Praiseworthy |
58 | Al Mushii | المحصى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi | The Accounter, the Numberer of All |
59 | Al Mubdi` | المبدئ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai | The Producer, Originator, and Initiator of all |
60 | Al Mu`iid | المعيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan | The Reinstater Who Brings Back All |
61 | Al Muhyii | المحيى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan | The Giver of Life |
62 | Al Mumiitu | المميت | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan | The Bringer of Death, the Destroyer |
63 | Al Hayyu | الحي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup | The Ever Living |
64 | Al Qayyuum | القيوم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri | The Self Subsisting Sustainer of All |
65 | Al Waajid | الواجد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu | The Perceiver, the Finder, the Unfailing |
66 | Al Maajid | الماجد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia | The Illustrious, the Magnificent |
67 | Al Wahiid | الواحد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa | The One, the All Inclusive, the Indivisible |
68 | As Shamad | الصمد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta | The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting |
69 | Al Qaadir | القادر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan | The All Able |
70 | Al Muqtadir | المقتدر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa | The All Determiner, the Dominant |
71 | Al Muqaddim | المقدم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan | The Expediter, He who brings forward |
72 | Al Mu`akkhir | المؤخر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan | The Delayer, He who puts far away |
73 | Al Awwal | الأول | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal | The First |
74 | Al Aakhir | الأخر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir | The Last |
75 | Az Zhaahir | الظاهر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata | The Manifest; the All Victorious |
76 | Al Baathin | الباطن | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib | The Hidden; the All Encompassing |
77 | Al Waali | الوالي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah | The Patron |
78 | Al Muta`aalii | المتعالي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi | The Self Exalted |
79 | Al Barri | البر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma | The Most Kind and Righteous |
80 | At Tawwaab | التواب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat | The Ever Returning, Ever Relenting |
81 | Al Muntaqim | المنتقم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa | The Avenger |
82 | Al Afuww | العفو | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf | The Pardoner, the Effacer of Sins |
83 | Ar Ra`uuf | الرؤوف | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih | The Compassionate, the All Pitying |
84 | Malikul Mulk | مالك الملك | Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta) | The Owner of All Sovereignty |
85 | Dzul Jalaali Wal Ikraam | ذو الجلال و الإكرام | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan | The Lord of Majesty and Generosity |
86 | Al Muqsith | المقسط | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil | The Equitable, the Requiter |
87 | Al Jamii` | الجامع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan | The Gatherer, the Unifier |
88 | Al Ghaniyy | الغنى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan | The All Rich, the Independent |
89 | Al Mughnii | المغنى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan | The Enricher, the Emancipator |
90 | Al Maani | المانع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah | The Withholder, the Shielder, the Defender |
91 | Ad Dhaar | الضار | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita | The Distressor, the Harmer |
92 | An Nafii` | النافع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat | The Propitious, the Benefactor |
93 | An Nuur | النور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) | The Light |
94 | Al Haadii | الهادئ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk | The Guide |
95 | Al Baadii | البديع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta | Incomparable, the Originator |
96 | Al Baaqii | الباقي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal | The Ever Enduring and Immutable |
97 | Al Waarits | الوارث | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris | The Heir, the Inheritor of All |
98 | Ar Rasyiid | الرشيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai | The Guide, Infallible Teacher, and Knower |
99 | As Shabuur | الصبور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar | The Patient, the Timeless |